Jumat, 16 November 2012

STRATIFIKASI SOSIAL




A.    Pengertian Stratifikasi Sosial
Menurut fatirim A.sorokin, bahwa stratifikasi sosial adalah (social stratification) adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara hierarkis).
Menurut soerjono soekanto (1982) selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat mempunyai sesuatau yang dihargai,maka hal itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapisan dalam masyarakat itu.
Menurut hasan shadily mengatakan bahwa pada umumnya lapisan dalam masyarakat menunjukan:
1.      Keadaan senasib. Dengan lapisan ini kita mengenal lapisan yang terendah, yaitu lapisan pengemis, lapisan rakyat dan sebagainya.
2.      Persamaan batin ataupun kepandaian: lapisan pelajar dan sebagainya.
Mengenai bentuk-bentuk konkritdari stratifikasi sosial dalam masyarakat pada prinsipnya dapat di bedakan menjadi tiga macam yaitu kelas ekonomi, politik dan sistem nilai yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat tertentu.
B.     Terjadinya stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial dapat terjadi sendirinya dalam masyarakat, dapat pula di bentuk dengan sengaja dalam rangka usaha manusia untuk mengejar cita-cita bersama. Meurut soerjono soekanto, semua manusia dapat dianggap sederajat, akan tetapi sesuai dengan kenyataan dalam kelompok-kelompok sosial, halnya tidaklah demikian.
Ada beberapa ciri umum tentang faktor-faktor yang menentukan adanya stratifikasi sosial, yaitu:
1.      Pemilikan atas kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran,
2.      Status atas dasar fungsi dalam pekerjaan,
3.      Kesalahan seseorang dalam beragama,
4.      Status atas dasar keturunan,
5.      Latar belakang rasial dan lamanya seseorang atau kelompok, orag tnggal pada suatu tempat,
6.      Status atas dasar jenis kelamin dan umur seseorang.
C.    Sistem Stratifikasi Sosial
Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat ada yang bersifat terbuka dan ada yang bersifat tertutup. Dengan demikian dapat diketahui beberapa ciri dari sistem stratifikasi tertutup yaitu sebgai berikut :
1.      Status ditentukan atas dasra keturunan
2.      Status yang di peroleh itu tidak boleh di ubah dan berlaku seumur hidup.
3.      Hubungan di antaranya di tentukan atas dasar kesamaan status dengan mengikuti pola prilaku dan tata-krama yang berlaku
4.      Harga diri (fi’li pesenggari) merupakan pandangan hidup.
D.    Kelas Sosial
Klas sosial menurut pandangan karl marx adalah stratum atau suatu lapisan masyarkat, dimana orang mempunyai kedududkan dan peranan yang sama. Dasar terbentuknya kelas itu sendirimenurut joseph schumpeter adalah karena kelas di perlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata. Berdasarkan pandangan di atas, maka kelas sosial dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang didalamnya terdapat perbedaan atas sub kelompok yang di dsarkan padakesamaan drajat.
E.     Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
Dalam stratifikasi sosial terdapat dua unsur pokok yaitu status( kedudukan) dan peranan.
1.      Status Sosial
Menurut mayor polak (1979), status di maksudkan sebagai kedududkan sosial seorang oknum dalam kelompok serta dalam masyarakat.
Status sosial dapat di bedakan atas dua macam menurut proses perkembangannya, yaitu sebagai berikut:
·         Status yang di peroleh atas dasar keturunan (ascribed-status).
·         Status yang di peroleh atas dasar usaha yang di sengaja (achieved-status)
2.      Peranan Sosial
Menurut levinson bahwa peranan itu mencakup tiga hal yaitu:
·         Peranan melipiti norma-norma yang di hubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat,
·         Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
·         Peranan juga dapat di lakukan sebagai perikelakuan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.








KELOMPOK SOSIAL
A.    Pengertian Kelompok Sosial
Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berintraksi, dimana dapat mengakibatkan  tumbuhnya perasaan bersama. Menurut wila huky (1982) bahwa kelompok merupakan sustu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berintraksi atau saling berkomunikasi. Huky lebih rinci menjelaskan beberapa ciri dasar dari suatu kelompok, yaitu:
1.      Kelompok selalu terdiri dari paling sedikit dua orang dan terus bertambah menjadi lebih dari itu.
2.      Kelompok-kelompok sebenarnya tidak diaggap terbentuk karena memenuhi persyaratan jumlah,
3.      Komunikasi dan intraksi yang merupakan unsur pokok suatu kelompok.
4.      Kelompok-kelompok itu bisa sepanjang hidup atau jangka panjang, tetapi juga bisa bersifat sementara atu jangka pendek.
5.      Kelompok dan ciri kehidupan kelompok juga dapat di temukan diantara kehidupan binatang, seperti lebah kera dan sebagainya.
6.      Minat dan kepentingan bersama merupakan warna utama pembentukan kelompok.
7.      Pembentukan kelompok dapat berdasarkan pada situasi yang beraneka ragam dimana dalam situasi itu manusia di tuntut untuk bersatu.
8.      Dalam kaitan dengan sumber pembentukan kelompok, maka sekarang ada dua asumsi populer yang menurut hoky yang sering di dengarkan, yaitu:
·         Sumber pembentukan kelompok, yaitu adanya minat dan kepentngan bersama.
·         Sumber pembentukan kelompok, yaitu insting manusia yang selalu mendorongnya untuk berkelompok.
9.      Kelompok merupakn satu kesatuan dalam dirinya sendiri, ia memiliki ciri sendiri yang berbeda dari yang lain dan bahkan berbeda dengan anggota-anggotanya secara pribadi.
Menurut abdul syani (1987) bahwa ada sejumlah rangkaian atau sistem yang dapat menyebabkan kelompok dikatakan berstruktur, yaitu:
·         Adanya sistem dari status-statusnya minsalnya organisasi pemuda.
·         Berlakunya nilai-nilai, norma-norma (kebudayaan) dalam mempertahankan kehidupan kelompoknya.
·         Terdapat peranan- peranan sosial (social role) yang merupakan aspek dinamis struktur.
B.     Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang ingin hidup bersama. Ada dua hasrat pokok yang di miliki manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:
·         Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya.
·         Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya.
Menurut soejono soekanto, bahwa himpunan manusia baru dapat dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi persyaratan tertentu, yaitu antara lain:
·         Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
·         Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya, dalam kelompok itu.
·         Ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelom[ok itu, sehingga hubungan mereka bertambah erat.
·         Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola prilaku.


C.    Macam-Macam Kelompok Sosial
1.      Kelompok Kekerabatan
Ukuran yang paling utama bagi kelompok kekerabatan ini bahwa individu lebih dekat atau tertarik dengan kehidupan keluarga,tetangga atau individu lain yang di anggap dapat berfungsi membina kerukuna-kerukunan sosial dalam kehidupan mereka. Ciri lain yang secara tidak di sadari benar bahwa dalam klompok ini kadang-kadang bersifat pamrih.
2.      Kelompok Utama Dan Kelompok Sekunder
Kelompok utama dan kelompok sekunder, oleh banyak ahli sering di sebut sebagai primary-group dan scondary-group. Ada beberapa perbedaan kelompok primer dan kelompok skunder sesuai dengan pendapat rogers, yaitu:
a.      Kelompok Primer
·         Ukuran kecil, sering lebih kecil dari 20 atau 30 orang anggota.
·         Hubungan bersifat pribadi dan akrab di antara anggota.
·         Lebih mengutamakan komunikasi tatap muka
·         Lebih permanen. Para anggota berada bersama dalam priode waktu yang relatif panjang.
·         Para anggota saling mengenal secara baik dan mempunyai perasaan loyalitas atau we feeling yang kuat.
·         Bersifat informal. Kelompok biasanya tidak mempunyai nama, pegawai, tempat dan waktu pertemuan yang tetap dan teratur.
·         Keputusan dalam kelompok lebih bersifat tradisional dan kurang rasional.
b.      Kelompok Skunder
·         Ukuran besar.
·         Hubungan tidak bersifat pribadidan jauh antra sesama anggota.
·         Sedikit saja komunikasi tatap muka.
·         Bersifat temporer. Para anggota berada bersama-sama dalam waktu yang relatif singkat.
·         Anggota tidak mengenal secara baik.
·         Bersifat lebih formal, kelompoknya sering mempunyai nama, pegawai, tempat dan eaktu pertemuan yang teratue dan tetap.
·         Keputusan- keputusan dalam kelompok lebih rasional dan dan menekankan pada efisiensi.
3.      Gemeinschaft Dan Gesellschaft
Gemeinschaft dan gesellschaft adalah pokok pikiran tentang kelompok masyarakat yang di cetuskan oleh ferdinand tonnies.gemeinschaft dalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan bersifat kekal. Sedangkan gesellschaft adalah kelompok yang di dasari oleh ikatanlahiriah yang jangka waktunya waktunya hanya terbatas.
Adapun perbedaan secara jelas dapat dilihat sebagai berikut:
a.      Gameinschaft
·         Personal (berkpribadian jelas)
·         Informal.
·         Tradisional.
·         Sentimental.
·         Umum.
b.      Gesellschaft
·         Impersonal (kurang berkpribadian yang jelas).
·         Formal.
·         Nilai guna (utilitarian).
·         Realistik.
·         Khusus.
4.      Kelompok Formal Dan Informal
Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang sengaja diciptakan dan didasarkan pada aturan-aturan yang tegas. Sedangkan informal adalah kelompok-kelompok yang terbentuk karena kuantitas pertemuan yang cukup tinggi dan berulang-ulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar