A.
Pengertian
Stratifikasi Sosial
Menurut
fatirim A.sorokin, bahwa stratifikasi sosial adalah (social stratification)
adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (secara hierarkis).
Menurut
soerjono soekanto (1982) selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang
dihargai, dan setiap masyarakat mempunyai sesuatau yang dihargai,maka hal itu
akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapisan dalam
masyarakat itu.
Menurut
hasan shadily mengatakan bahwa pada umumnya lapisan dalam masyarakat
menunjukan:
1. Keadaan
senasib. Dengan lapisan ini kita mengenal lapisan yang terendah, yaitu lapisan
pengemis, lapisan rakyat dan sebagainya.
2. Persamaan
batin ataupun kepandaian: lapisan pelajar dan sebagainya.
Mengenai
bentuk-bentuk konkritdari stratifikasi sosial dalam masyarakat pada prinsipnya
dapat di bedakan menjadi tiga macam yaitu kelas ekonomi, politik dan sistem
nilai yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat tertentu.
B.
Terjadinya
stratifikasi sosial
Stratifikasi
sosial dapat terjadi sendirinya dalam masyarakat, dapat pula di bentuk dengan
sengaja dalam rangka usaha manusia untuk mengejar cita-cita bersama. Meurut
soerjono soekanto, semua manusia dapat dianggap sederajat, akan tetapi sesuai
dengan kenyataan dalam kelompok-kelompok sosial, halnya tidaklah demikian.
Ada
beberapa ciri umum tentang faktor-faktor yang menentukan adanya stratifikasi
sosial, yaitu:
1. Pemilikan
atas kekayaan yang bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran,
2. Status
atas dasar fungsi dalam pekerjaan,
3. Kesalahan
seseorang dalam beragama,
4. Status
atas dasar keturunan,
5. Latar
belakang rasial dan lamanya seseorang atau kelompok, orag tnggal pada suatu
tempat,
6. Status
atas dasar jenis kelamin dan umur seseorang.
C.
Sistem
Stratifikasi Sosial
Sistem
stratifikasi sosial dalam masyarakat ada yang bersifat terbuka dan ada yang
bersifat tertutup. Dengan demikian dapat diketahui beberapa ciri dari sistem
stratifikasi tertutup yaitu sebgai berikut :
1. Status
ditentukan atas dasra keturunan
2. Status
yang di peroleh itu tidak boleh di ubah dan berlaku seumur hidup.
3. Hubungan
di antaranya di tentukan atas dasar kesamaan status dengan mengikuti pola
prilaku dan tata-krama yang berlaku
4. Harga
diri (fi’li pesenggari) merupakan pandangan hidup.
D.
Kelas
Sosial
Klas
sosial menurut pandangan karl marx adalah stratum atau suatu lapisan masyarkat,
dimana orang mempunyai kedududkan dan peranan yang sama. Dasar terbentuknya
kelas itu sendirimenurut joseph schumpeter adalah karena kelas di perlukan untuk
menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata. Berdasarkan
pandangan di atas, maka kelas sosial dapat diartikan sebagai suatu kelompok
manusia yang didalamnya terdapat perbedaan atas sub kelompok yang di dsarkan
padakesamaan drajat.
E.
Unsur-Unsur
Stratifikasi Sosial
Dalam
stratifikasi sosial terdapat dua unsur pokok yaitu status( kedudukan) dan
peranan.
1.
Status
Sosial
Menurut
mayor polak (1979), status di maksudkan sebagai kedududkan sosial seorang oknum
dalam kelompok serta dalam masyarakat.
Status
sosial dapat di bedakan atas dua macam menurut proses perkembangannya, yaitu
sebagai berikut:
·
Status yang di peroleh atas dasar
keturunan (ascribed-status).
·
Status yang di peroleh atas dasar usaha
yang di sengaja (achieved-status)
2.
Peranan
Sosial
Menurut
levinson bahwa peranan itu mencakup tiga hal yaitu:
·
Peranan melipiti norma-norma yang di
hubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat,
·
Peranan adalah suatu konsep prihal apa
yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
·
Peranan juga dapat di lakukan sebagai
perikelakuan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
KELOMPOK SOSIAL
A.
Pengertian
Kelompok Sosial
Secara
sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari
orang-orang yang mempunyai hubungan dan berintraksi, dimana dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan
bersama. Menurut wila huky (1982) bahwa kelompok merupakan sustu unit yang
terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berintraksi atau saling
berkomunikasi. Huky lebih rinci menjelaskan beberapa ciri dasar dari suatu
kelompok, yaitu:
1. Kelompok
selalu terdiri dari paling sedikit dua orang dan terus bertambah menjadi lebih
dari itu.
2. Kelompok-kelompok
sebenarnya tidak diaggap terbentuk karena memenuhi persyaratan jumlah,
3. Komunikasi
dan intraksi yang merupakan unsur pokok suatu kelompok.
4. Kelompok-kelompok
itu bisa sepanjang hidup atau jangka panjang, tetapi juga bisa bersifat sementara
atu jangka pendek.
5. Kelompok
dan ciri kehidupan kelompok juga dapat di temukan diantara kehidupan binatang,
seperti lebah kera dan sebagainya.
6. Minat
dan kepentingan bersama merupakan warna utama pembentukan kelompok.
7. Pembentukan
kelompok dapat berdasarkan pada situasi yang beraneka ragam dimana dalam
situasi itu manusia di tuntut untuk bersatu.
8. Dalam
kaitan dengan sumber pembentukan kelompok, maka sekarang ada dua asumsi populer
yang menurut hoky yang sering di dengarkan, yaitu:
·
Sumber pembentukan kelompok, yaitu
adanya minat dan kepentngan bersama.
·
Sumber pembentukan kelompok, yaitu
insting manusia yang selalu mendorongnya untuk berkelompok.
9. Kelompok
merupakn satu kesatuan dalam dirinya sendiri, ia memiliki ciri sendiri yang
berbeda dari yang lain dan bahkan berbeda dengan anggota-anggotanya secara
pribadi.
Menurut
abdul syani (1987) bahwa ada sejumlah rangkaian atau sistem yang dapat
menyebabkan kelompok dikatakan berstruktur, yaitu:
·
Adanya sistem dari status-statusnya
minsalnya organisasi pemuda.
·
Berlakunya nilai-nilai, norma-norma
(kebudayaan) dalam mempertahankan kehidupan kelompoknya.
·
Terdapat peranan- peranan sosial (social
role) yang merupakan aspek dinamis struktur.
B.
Proses
Terbentuknya Kelompok Sosial
Terbentuknya
suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang ingin hidup bersama.
Ada dua hasrat pokok yang di miliki manusia sehingga ia terdorong untuk hidup
berkelompok, yaitu:
·
Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain
di sekitarnya.
·
Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam
sekitarnya.
Menurut
soejono soekanto, bahwa himpunan manusia baru dapat dikatakan kelompok sosial
apabila memenuhi persyaratan tertentu, yaitu antara lain:
·
Setiap anggota kelompok tersebut harus
sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
·
Ada hubungan timbal balik antara anggota
yang satu dengan anggota yang lainnya, dalam kelompok itu.
·
Ada suatu faktor yang dimiliki bersama
oleh anggota-anggota kelom[ok itu, sehingga hubungan mereka bertambah erat.
·
Berstruktur, berkaidah dan mempunyai
pola prilaku.
C.
Macam-Macam
Kelompok Sosial
1.
Kelompok
Kekerabatan
Ukuran
yang paling utama bagi kelompok kekerabatan ini bahwa individu lebih dekat atau
tertarik dengan kehidupan keluarga,tetangga atau individu lain yang di anggap
dapat berfungsi membina kerukuna-kerukunan sosial dalam kehidupan mereka. Ciri
lain yang secara tidak di sadari benar bahwa dalam klompok ini kadang-kadang
bersifat pamrih.
2.
Kelompok
Utama Dan Kelompok Sekunder
Kelompok
utama dan kelompok sekunder, oleh banyak ahli sering di sebut sebagai primary-group
dan scondary-group. Ada beberapa perbedaan kelompok primer dan kelompok skunder
sesuai dengan pendapat rogers, yaitu:
a.
Kelompok
Primer
·
Ukuran kecil, sering lebih kecil dari 20
atau 30 orang anggota.
·
Hubungan bersifat pribadi dan akrab di
antara anggota.
·
Lebih mengutamakan komunikasi tatap muka
·
Lebih permanen. Para anggota berada
bersama dalam priode waktu yang relatif panjang.
·
Para anggota saling mengenal secara baik
dan mempunyai perasaan loyalitas atau we feeling yang kuat.
·
Bersifat informal. Kelompok biasanya
tidak mempunyai nama, pegawai, tempat dan waktu pertemuan yang tetap dan
teratur.
·
Keputusan dalam kelompok lebih bersifat
tradisional dan kurang rasional.
b.
Kelompok
Skunder
·
Ukuran besar.
·
Hubungan tidak bersifat pribadidan jauh
antra sesama anggota.
·
Sedikit saja komunikasi tatap muka.
·
Bersifat temporer. Para anggota berada
bersama-sama dalam waktu yang relatif singkat.
·
Anggota tidak mengenal secara baik.
·
Bersifat lebih formal, kelompoknya
sering mempunyai nama, pegawai, tempat dan eaktu pertemuan yang teratue dan
tetap.
·
Keputusan- keputusan dalam kelompok
lebih rasional dan dan menekankan pada efisiensi.
3.
Gemeinschaft
Dan Gesellschaft
Gemeinschaft
dan gesellschaft adalah pokok pikiran tentang kelompok masyarakat yang di
cetuskan oleh ferdinand tonnies.gemeinschaft dalah bentuk kehidupan bersama
dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat
alamiah dan bersifat kekal. Sedangkan gesellschaft adalah kelompok yang di
dasari oleh ikatanlahiriah yang jangka waktunya waktunya hanya terbatas.
Adapun
perbedaan secara jelas dapat dilihat sebagai berikut:
a.
Gameinschaft
·
Personal (berkpribadian jelas)
·
Informal.
·
Tradisional.
·
Sentimental.
·
Umum.
b.
Gesellschaft
·
Impersonal (kurang berkpribadian yang
jelas).
·
Formal.
·
Nilai guna (utilitarian).
·
Realistik.
·
Khusus.
4.
Kelompok
Formal Dan Informal
Kelompok
formal adalah kelompok-kelompok yang sengaja diciptakan dan didasarkan pada
aturan-aturan yang tegas. Sedangkan informal adalah kelompok-kelompok yang
terbentuk karena kuantitas pertemuan yang cukup tinggi dan berulang-ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar